-->

2 Modus Kejahatan Baru di WhatsApp Harap Waspada!

Kejahatan lewat media sosial kini mulai marak, berikut ini beberapa isu yang yang bisa menjadi kewaspadaan kita sebagai pengguna WhatsApp. Lebih lanjutnya, mari simak ulasan berikut agar kamu bisa lebih hati-hati dalam menggunakan media sosial, khususnya pada WhatsApp. 

modus kejahatan baru di whatsapp

Isu keamanan aplikasi WhatsApp selalu menjadi titik pusat perhatian bagi kita para pengguna setia WhatsApp. Namun, kini sudah diketahui ada dua celah keamanan WhatsApp yang bisa merugikan kita.

Memang sih WhatsApp memiliki fitur keamanan yang tidak sedikit, namun ada juga fitur bawaan WhatsApp yang dianggap bisa diretas. Disini pun kamu perlu sangat berhati-hati. Kalo tidak para peretas itu bisa mengambil alih data pribadi milikmu juga kerugian yang lainnya.

Untuk itu, langsung saja saya bahas mengenai 2 modus kejahatan baru di Aplikasi WhatsApp, intip terus sampe akhir oke.


Celah keamanan di fitur verifikasi dua langkah 

Baru-baru ini, fitur inilah yang memungkinkan para peretas mencoba untuk mengambil alih celah kejahatan agar bisa mencuri data privasi pengguna.

Celah keamanan pertama ditemukan periset keamanan Luis Márquez Carpintero dan Ernesto Canales Pereña. Keamanan di fitur verifikasi dua langkah ini bisa membuat akun terkunci secara temporer hingga permanen. 

Menggunakan celah keamanan fitur ini, memiliki sisi negative serta  positifnya, seperti berikut ini:

  • Sisi positifnya atau kabar baiknya, celah keamanan di fitur verifikasi dua langkah ini tidak sampai mengekspos akun atau mencuri data pribadi, namun bisa membuat akun korban terkunci. 
  • Sedangkan sisi negatif atau kabar buruknya, cara ini tuh tidak begitu sulit dilakukan dan hanya membutuhkan kesabaran tingkat tinggi. Peretas akan mencoba log in ke akun WhatsApp dengan menggunakan nomor ponsel si target. Nah, karena kode OTP dikirimkan ke nomor target dan sama sekali tidak diketahui pelaku, maka si peretas akan terus menerus mencoba log-in. Yang paling dikhawatirkannya, bila melakukan log-in berkali-kali untuk membobol verifikasi dua langkah, hal ini bisa membuat akun terkunci selama 12 jam. 

modus kejahatan di wa
*sumber foto: tekno.kompas.com
Lebih lanjut. apabila selama akun terkunci, si pelaku/ sasaran targetnya bisa saja bertindak lebih jauh, seperti mengirim e-mail ke WhatsApp, lalu mereka-reka cerita agar akun bisa diambil alih.  

Demikian, celah keamanan ini tetap berisiko. Selain itu, WhatsApp sendiri belum mengonfirmasi apakah akan mengubah cara log in pengguna agar celah ini tertutup. 

Nah, informasi lebih lanjut bila akun kamu menjadi target keisengan dengan cara di atas, kamu bisa langsung menghubungi tim dukungan WhatsApp dengan segera, okeh.

Baca JugaCara kirim gambar sekali lihat di WA


Menguntit status online WhatsApp 

Kedua, yakni celah keamanan yang memungkinkan peretas mengambil informasi dari status online WhatsApp. 

Asal kamu tahu, menurut laporan dari aplikasi keamanan mobile Traced, penguntit bisa saja memanfaatkan status online di WhatsApp, dengan bertujuan untuk menguntit target dan mencuri data pribadi lewat situs ketiga, bernama WhatsApp Online Status Tracker. 

Penguntit bahkan bisa saja mengetahui siapa yang chatting dengan orang tersebut, tanpa target menyadarinya. 

Situs pelacak status online itu akan terus menerus memantau status si pengguna, bahkan walaupun si pengguna sedang tidak online. 

modus kejahatan di wa
*sumber foto: tekno.kompas.com
Cara menggunakan aplikasi pelacak status online WhatsApp itu pun tidaklah sulit sih. Cukup memasukan nomor WhatsApp yang ditargetkan ke situs pelacak, nah data status online nomor tersebut akan terpampang secara langsung.

Menurut laporan Traced, menyebutkan bahwa salah satu aplikasi pelacak ini biasanya digunakan untuk mencari tahu atau biasa juga disebut men-sadap WA temannya atau pasangannya, atau dalam kasus yang lainnya, misalnya bisa juga untuk memberi informasi status online anak ke orang tua mereka. 

Namun, perlu juga kamu ketahui dari pihak WhatsApp mengatakan akan bekerja sama dengan Google. Untuk apa? Mereka bertujuan untuk menghapus aplikasi pelacak status online WhatsApp yang melanggar syarat dan ketentuan WhatsApp dari Play Store. 

"Kami telah melarang akun WhatsApp yang terkait situs web semacam itu, meminta Google menghapus aplikasi seperti itu dari Play Store, dan juga mengambil langkah hukum yang sesuai," jelas pihak WhatsApp. 

Baca JugaTest Al-Qur'an lewat Aplikasi

 

WhatsApp mengatakan mengotomatisasikan fitur WhatsApp untuk mengorek informasi yang merupakan pelanggaran terhadap syarat dan ketentuan layanannya. 

Dengan itu, WhatsApp akan berusaha mengambil tindakan untuk melindungi privasi penggunanya dan mencegah penyalahgunaan yang terjadi.



Akhir Kata..

Nah, itulah ulasan singkat mengenai fitur keamanan WhatsApp yang masih belum terkontrol dengan baik. Ini hanya sebagai himbauan kehati-hatian kepada kita agar tidak sembarangan melakukan hal yang masih dikhawatirkan yang bisa mengakibatkan hal fatal.

Demikian, semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel